Sabtu, 25 Juli 2009

Keramik Dapur




Perluasan dapur di rumah ortu butuh keramik untuk meja dapur. Pak tukang sudah mengukur berapa dus keramik yang diperlukan. Dengan perkiraan panjang meja dapur adalah 8 meter, sehingga butuh 8 dus keramik dimana luas 1 keramik adalah 25 x 20 cm. 1 dus = 1 meter.

Nah, Sabtu tanggal 18 Juli 2009 kemarin aku mencari keramik di toko Sinar Abadi. Toko tersebut cukup besar dan lengkap. Untuk keramik, ada berbagai macam pilihan. Namun pilihan keramik ukuran 25 x 20 cm Kw 3, alias kualitas 3, hanya ada 1. Yah, kupikir keramik tersebut digunakan hanya untuk meja dapur, so cari yang Kw 3 aja lah, lebih murah hehe.

Warnanya yang krem lembut terlihat cukup bagus dan sesuai dengan selera papaku tercinta. Harganya pun terjangkau, Rp 26 ribu per dus. Aku butuh 8 dus, bisa dihitung sendiri lah berapa harga yang harus dibayar.

Sempat terpikir untuk lihat-lihat di toko lain. Tapi mungkin harganya cuma beda sedikit. So next time ajalah cari-cari lagi. Kan masih perlu untuk lantai dapur, namun ada jeda waktu sebulan sambil menunggu semen mengering.

Pas sudah menentukan barangnya, eh ternyata stok di toko itu habis. Adanya di cabang yang lain. Mengingat tidak bisa diantar oleh mobil toko sore itu dan hari Minggu tokonya tutup maka kami putuskan untuk mengambil sendiri stok keramik di cabang toko yang lain. Tinggal 2 jam lagi niy toko itu akan tutup jam 5 sore, sekarang jam 3 sore. Padahal kami mau mampir dulu ke toko buah, beli snack untuk ponakan cewek yang mau mondok di pesantren Darrul Jannah mulai hari Minggu. Jadi kusuruh supir ngebut karena mengejar waktu (mending mengejar mas-mas ya,hehe).

Selesai urusan di toko buah, langsung deh menuju toko Sinar Abadi di daerah Sindang Barang ambil keramik. Sepanjang jalan menuju ke sana, aku tetep aja cuci mata, lihat kanan kiri. Ga tahu nih, kok jadi tertarik cari toko keramik, besi, kayu, pokoknya material yang berhubungan dengan bahan bangunan lah. Eh, tapi malah jadi tahu bahwa toko las listrik ada banyak di daerah Cilendek. Soale memang rencana mau cari pintu besi untuk pintu belakang. Yang ini acara untuk hari Minggu besoknya, cari pintu besi hehehe.




Minggu, 19 Juli 2009

Senam Hamil

Sabtu tanggal 18 Juli 2009 kemarin, aku mengantarkan kakakku untuk senam hamil di RSIA Melania, Bogor. Bayarnya Rp 15.000 saja, untuk waktu kurang lebih satu jam. Menurutku, termasuk harga yang murah dan sangat terjangkau. Kakakku agak sedikit terlambat, jadi pas masuk pelajaran senam hamil sudah berlangsung.

Aku juga ikutan masuk ke ruangan, yang isinya full ibu-ibu hamil dengan perut membuncit (hihihiihi) karena bapak-bapak dilarang masuk. Sekalian ingin tahu, senam hamil itu seperti apa sih gerakannya. Kalau misalnya kakakku lupa, aku kan bisa membantu mengingatkan gerakan senam itu.
Gerakan dasarnya adalah gerakan nafas. Tarik nafas, lalu hembuskan. Nafas ini harus selalu diingat terutama pada saat persalinan sudah dimulai. Lalu ada gerakan sambil posisi tidur menghadap ke sebelah kiri. Ada juga gerakan sambil duduk dan berdiri sambil menghadap ke tembok. Untuk bayi yang diperkirakan akan lahir sungsang, ada gerakan khusus agar si bayi kembali ke posisi normal, yaitu gerakan dengan posisi seperti kita sedang menungging.
Nah, pada saat ibu hamil akan segera melahirkan, sebaiknya keluarga yang menjaga, ikut membantu mengurut punggung ibu hamil agar tidak terlalu pegal. Kasihan kan, tulang punggungnya jadi bengkok karena beban berat yang ada di perutnya.

Kamis, 16 Juli 2009

Jembatan Suramadu

Beberapa hari sebelum cuti besar berakhir, aku dan keluarga menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke Surabaya. Mumpung lagi ada di Surabaya, kami menyempatkan diri untuk mampir dan melihat jembatan Suramadu, yang merupakan singkatan dari jembatan Surabaya-Madura. Dari berita yang kubaca di koran maupun kulihat di TV, sepertinya jembatan Suramadu terlihat megah dan cukup bagus. Kebetulan juga temanku yg beberapa waktu lalu dinas menghadiri RUPS GGRM di Kediri, sempat melihat langsung jembatan tersebut. Kesannya cukup baik dan memang bagus. Jelas aku jadi semakin penasaran dong, seperti apa sih jembatan yang, kata orang, dibuat asli buatan dalam negeri, oleh anak bangsa (ceile). Jadinya, Jumat sore itu kami berkunjung ke Jembatan Suramadu.

Tiket tol untuk mobil seharga Rp 30.000, sedangkan untuk motor seharga Rp 3.000 (tarif mobil lebih mahal 10 kali lipat dibandingkan motor!!). Jalan untuk motor dipisahkan dengan jalan untuk mobil, so motor punya jalurnya sendiri dan menjadi terlihat lebih tertib. Dari jauh, jembatan itu terlihat menanjak dan cukup terjal, ternyata setelah kami lewati, jalan yang menanjak tinggi itu tidak terasa. Begitu pula sewaktu jalanan menurun. Jalan yang melengkung di tengahnya itu, memang sengaja dibuat menanjak lalu menurun karena di bawah jembatan merupakan laut, dimana kapal-kapal masih melewati jalur tersebut. Tentunya tidak semua kapal bisa lewat, ada batas maksimum untuk tinggi kapal.


Karena kami jalan-jalan di sore hari, matahari yang sedang terbenam (sunset) tampak sangat indah. Hal ini bikin mamaku ingin berfoto dulu di pinggir jembatan. Sayangnya ada tanda 'S Coret' alias dilarang berhenti sehingga aku tidak berani menghentikan kendaraan di pinggir jalan tol. Meskipun ada beberapa kendaraan yang berhenti dan berfoto-foto, tapi daripada ditangkap polisi.. Waduh, ga berani deh. Maaf ya Mom, lain kali ajah. Sebenarnya, pada saat awal-awal jembatan ini dibuka untuk umum, masyarakat masih boleh berfoto di situ, tapi mugnkin sekarang dilarang karena dikhawatirkan akan mengganggu perjalanan.


Baru kali ini aku berkunjung ke pulau Madura. Setelah keluar dari pintu tol, jalan yang menuju kota Bangkalan Madura terasa sangat panjang dan jauh. Selepas pintu tol keluar tersebut, ada pedagang-pedagang yang menjajakan makanan seperti tahu. Tanah Madura ternyata tandus dan banyak tanah kapur. Mungkin karena jembatan ini baru saja diresmikan Presiden, maka belum banyak infrastruktur pendukung yang dibangun oleh Pemerintah. Misalnya, tempat peristirahatan, tempat wisata atau industri. Pembangunan jembatan Suramadu tentunya akan lebih menguntungkan apabila dapat ikut meningkatkan pendapatan pulau Madura, ya misalnya dengan menambah industri atau pabrik-pabrik baru di sana karena hasil produksi akan lebih cepat didistribusikan melalui jembatan tersebut ke pulau Jawa.
Selanjutnya kami meneruskan perjalanan ke Bangkalan, karena itu adalah salah satu kota terdekat. Di jalan, kami juga menyempatkan diri untuk shalat Maghrib. Setelah berputar-putar melihat kota Bangkalan sambil mencari makanan, akhirnya kami makan ikan bakar di suatu rumah makan (aku lupa nama rumah makannya dan nama jalannya, yang jelas sepertinya bukan di pusat kota). Senangnya, bisa menjejakkan kaki di Pulau Madura. Mungkin lain kali bisa mencicipi wisata kuliner di sana. Kemarin sempat search di internet mengenai tempat makan yang enak di Madura. Namun berhubung sudah malam dan keburu lapar, jadi belum sempat mencari makanan khas Madura. Tapi mamaku sempat juga beli oleh-oleh kacang, terasi (katanya sih terasi ini tidak ada pengawetnya) dan petis udang.



















Ini gambar Jembatan Suramadu difoto dari mobil yang sedang berjalan (maaf ya kalau kurang jelas hehe).

Semoga Pemerintah terdorong untuk membangun jalur Jawa - Sumatera, seperti Jembatan Suramadu ini, supaya perdagangan antara kedua pulau tersebut semakin lancar.

Senin, 13 Juli 2009

Susahnya Minta Sena untuk Mandi

Sena-kyu.. Betapa sulitnya menyuruh Sena (keponakanku tercinta, melebihi cintaku pada siapapun, kecuali Allah SWT) untuk mandi pagi maupun sore. Perasaan waktu dia kecil dulu, ga sesulit itu untuk membawanya mandi dengan siraman air hangat. But now? Fiuh... Matanya kena air sedikit saja, ributnya minta ampyunnn! Langsung heboh menggosok-gosokkan matanya ke bajuku. Makanya paling susah juga meminta dia keramas. Perlu tips and tricks tertentu.
Contohnya, papa Sena punya cara sendiri, yaitu keramas dengan handuk basah. Kepala diberi shampo dan dibilas dengan handuk yang telah dibasahi air, sambil Sena digendong menghadap papanya dengan kepala ke arah belakang. Jadi terhindar dari siraman air. Ampyunnn dueh...

Sewaktu aku ada di rumah (libur weekend), begitu sudah waktunya mandi, kejar-kejaran dulu, dibujuk rayu dengan bermacam cara, termasuk memintanya ikut memandikan kura-kura, mobil-mobilan dll. Tetep keukeuh sumekeh ga mau mandi thu, hahaha. Seperti kemarin waktu keluargaku liburan ke Surabaya, kebetulan di kamar hotel ada aku, ibuku dan Sena. Sore itu, seperti biasa aku minta Sena untuk mandi. Karena masih menolak, akhirnya aku punya ide mengajak Sena untuk ikut mandi bersamaku. Nasib deh... Buka baju di depan anak kecil, ga dosa kan? Hehehe. Itupun ternyata Sena ga langsung mau, butuh beberapa saat untuk merayunya untuk mau mandi denganku.
Awalnya Sena kaget mendengar bunyi blower AC di kamar mandi. Sena memang tidak suka mendengar bunyi yang ribut-ribut. Mungkin hal ini disebabkan karena waktu kecilnya Sena pernah mendengar bunyi buah yang sedang di-juice. Cukup ribut kan tuh. Oleh sebab itu, kemudian kakakku mengajak dia mendekati asal suara ribut dan mengajarkan bahwa suara itu tidak akan berbahaya bagi dirinya. Sama saja seperti sekarang, aku juga menunjukkan pada Sena bahwa bunyi AC yang cukup keras di kamar mandi itu tidak membahayakan alias biasa saja. Untungnya Sena mengerti dan mau mandi bareng aku. Fiuh... masalah mandi pada hari itu terselesaikan sudah, tapi untuk hari selanjutnya entah bagaimana..
Sena pun tidak suka dengan air yang keluar dari shower di kamar mandi. Contohnya di kamar mandi kos-ku. Seperti tadi pagi, sepulang dari Surabaya (liburan dengan keluargaku), pada numpang istirahat dan mandi di kos. Giliran Sena disuruh mandi, masih ga mau juga. Padahal badannya sudah gatal-gatal dan bauuuu kereta. Aku ajak mandi bareng ga mau. Papanya Sena mengajaknya mandi bareng sempat mau, tapi tiba-tiba terdengar suara Sena menangis dari dalam kamar mandi. Ada apa gerangan? Ternyata Sena tidak suka dengan shower. Kakakku curiga, jangan-jangan waktu di sekolahnya dulu Sena pernah dipaksa oleh gurunya untuk mandi dengan shower (kebetulan sekolahnya Sena di International School). Kok sekarang dia jadi susah mandi dan paling tidak suka kalau matanya kena air. Padahal waktu baby-nya dulu, ga gitu-gitu banget duehhhhh... Harus ada investigasi neh (sebagai tante yang sayang ama ponakan, hehehehe).

Rabu, 08 Juli 2009

Dokter Kandung (Again)

Masih dalam rangka mencari dokter kandungan yang dirasa paling cocok, Selasa tgl 7 juli 2009 pk. 13.00 aku mengantarkan kakakku ke dokter kandungan di Klinik Sam Marie Kebayoran (Jl. Wijaya I No. 45 Jakarta), yaitu Dr. Otamar Samsudin.
Menurutku, dokter Otamar thu orangnya kalem, baru akan menjawab jika kita rada cerewet bertanya seputar kehamilan. Mungkin juga karena kakakku rada bingung karena baru sekali ini ketemu beliau dan kasih tahu bahwa dia pengen melahirkan secara normal. Menurut referensi dari internet dan informasi dari teman, pak dokter ini bisa membantu melahirkan di air atau biasa disebut waterbirth. Aku memang pernah membaca, bhw air dapat membantu mengurangi rasa sakit. Namun dr Otamar mengsyaratkan adanya pemeriksaan lab, dimana dari hasilnya nanti dapat diketahui apakah kk dapat melahirkan normal atau tidak.
Selama hamil anak kedua ini, kakakku sering mengalami kontraksì dalam waktu yg cukup lama. Menurut dr Otomar, hal ini biasa terjadi pada waktu menjelang kelahiran. Namun kontraksì tsb dapat juga dìsebabkan oleh adanya infeksi, seperti misalnya keputihan. Makanya hasil lab tadi diharapkan dapat membantu mengidentifikasi apakah ada masalah selama kehamilan berlangsung.

Dokter Kandungan My Sister

Senin tgl 6 Juli 2009 pk 15.00 mengantar kakakku ke dktr kandungan Dr. Ekarini di RS St Carolus. Sebenarnya kk sdh punya dktr lain yg jg menangani kelahiran Sena, putra pertamanya. Begitu pula hingga kehamilan kedua yg berusia kurang lebih 33 minggu ini. Namun mengingat kelahiran pertamanya caesar (karena air ketuban keburu pecah padahal usia kehamilan masih sekitar 8 bulan) dan berharap bisa normal utk anak keduanya, maka kk search melalui internet utk mencari dktr kandungan yg betul2 pro normal serta RS yg bisa IMD/Inisiasi Menyusu Dini (termasuk apabila terpaksa harus caesar kembali) dan ASI eksklusif. Tulisan ini tdk bermaksud memojokkan atau mendiskreditkan dktr kk sebelumnya krn menurutku sbg pasien kita berhak mencari yg terbaik dlm hal dktr maupun RSnya. Tulisan ini hany sbg input dan sharing bg semua org yg kebetulan membaca blogku ini.

Menurutku, dktr Ekarini cukup seru, tegas, informatif, pengetahuan luas dan memang sangat mendukung kelahiran normal. Namun perlu diingat bhw dktr berusaha utk mendukung persalinan normal dan bukan menjanjikan setiap orang untuk bisa melahirkan normal karena kondisi tiap org beda2, bahkan utk kakak beradik sekalipun.

Karena kk konsul setelah perutnya besar, Dr. Ekarini membutuhkan data yg akurat termasuk hasil lab terdahulu dan hsl USG pd saat kandungan berusia 8 - 12 minggu, krn dgn data tsb akan diketahui usia kandungan saat ini, mengetahui kondisi terkini dgn cukup akurat dan memperkirakan kapan kelahiranny.

Niy dktr mengaku kalau dirinya cerewet tp hal ini krn rasa tanggungjwb beliau thdp keselamatan pasienny. Dktr akan dgn senang hati berdiskusi dgn pasien kl menurutnya si pasien bs menerima input dr beliau. Terkadang ada pasien yg tdk bs menerima fakta dr dktr ttg kondisi kandungannya. Nah bu dktr jg paling sebal kl blm apa2 si pasien sdh minta ini itu. Jd sebenernya yg dktr tuh yg mana? Berasa jd tukang ojek, kata nih dktr, krn penumpang nyuruh anter ke tmpt tujuan semaunya. Hahaha lucu bgt nih bu dktr. Mnrtku sih asyik2 aja dktr Ekarini ini, so blh dijadikan sbg referensi bt ibu2 yg sdg cr dktr kandungan.
Tentang RS Carolus, kita pilih karena menurut beberapa referensi merupakan RS yang sangat mendukung ASI eksklusif, jadi sang ibu bener2 didorong dan disupport untuk bisa menyusui bayinya, serta berusaha untuk tidak memberikan susu formula. Semoga informasi ini benar. Kemarin juga sempat tanya masalah kamar bersalin di RS Carolus, ada 1 kamar VIP yang paling luas (1 orang) dan 3 kamar VIP yang lebih kecil (hanya untuk 1 pasien per kamar), dimana untuk tipe kamar ini tamu boleh berkunjung kapan saja dan boleh ditungguin oleh pihak keluarga pasien. Untuk kamar kelas 1 (2 orang per kamar), tidak boleh ditunggui oleh keluarga pasien, kecuali untuk hari pertama setelah melahirkan pada saat infus masih harus terpasang. Bagusnya kamar bayi sangat dekat dengan kamar ibunya.

Senin, 06 Juli 2009

Merapikan Rambut

Rambut udah mulai berantakan, keluar2, bikin gerah. Mumpung masih dalam suasana cuti, aku niat ke salon deh untuk merapikan rambut yang sudah mulai semrawut. Semalam dengan ditemani asisten, eh salah maksudnya kakakku, suaminya dan Sena, kita ke salon di salah satu Mall di Bogor. Cuma minta dirapikan aja sih dan aku lebih sreg kalau yang potong rambut stylist cowok. Dah kebiasaan soale pernah suatu kali sama stylist cewek tapi kok berasa kurang sreg ya. Ga semua stylist cewek itu ga bagus sih, pernah juga dapat yang bagus. Tapi kebanyakan aku lebih cocok ama yang cowok. Mungkin kalau cowok lebih bisa mengatur mood kali ya. Kalau cewek kan katanya ada waktu2nya moodnya lagi bagus atau ga, hehehe. Jangan tersinggung ya, ini cuma pendapat pribadi. Yah, seperti dunia masak-memasak kan. Denger2, chef cewek sering berubah cita rasa makanannya dibandingkan dengan chef cowok karena cewek tuh ada masa2 PMS nya. Aku sih ga pernah langsung membuktikan, cuma mendengar gosip kiri kanan hihihihihi.
Habis dari salon, mampir ke JCo dulu, sambil minum iced chocolate yang blended (ga ngerti sih sebenernya maksud si mbak kasir waktu menawarkan aku minuman iced chocolate ini. Aku pengennya just iced chocolate biasa tapi mbak kasir bilangnya 'adanya yang blended', aku sih iya2 aja). Rasanya agak sedikit aneh, seperti ada rasa rum-nya. Tapi serpihan coklatnya memang enak, hihihi, secara aku memang penggemar COKLAT.
Sementara kakakku duduk2 di JCo, aku ke Gramedia sebentar untuk membelikan titipan buku untuk papaku tersayang, sekalian untuk hadiah ultahnya yang ke (2009 dikurangi 1933, berapa tuh = 76 tahun, udah tua ya..). Buku 'Quantum Ikhlas' karangan Erbe Sentanu hard cover dengan bonus CD. Selain itu, papaku titip minta dicarikan Cyber Sufi Series CD, terdiri dari:
  • Ultimate power (CS-UP01)
  • Natural confidence (CS-NC01)
  • Natural abundance (CS-NA01).

Sayangnya ketiga seri CD diatas tidak kutemukan di Gramedia BS. Mungkin lain waktu harus cari di Gramedia yang lebih besar di Jakarta.

Minggu, 05 Juli 2009

Cuti Besar

Tes.. tes.. Cuti besar 2 minggu, dimana 1 minggu telah terlewati, dan sisanya masih ada 1 minggu ke depan. Di tengah keisengan buka internet, timbul ide untuk belajar bikin blog. Jadi deh blog ini. Ga tahu lah ya, mau diisi apa, namanya juga lagi belajar hehehe.

Tentang ide nama 'mamakecilria', berasal dari panggilan keponakanku tersayang, Sena, yang terbiasa (dibiasakan juga sih oleh eyang putri dan kakakku) memanggil tante cantiknya ini dengan sebutan 'Mama Kecil'. Kalau Mama Besar, ya kakakku alias mamanya Sena itu hehehe. Mama Kecil atau bisa disingkat Macil. Sedangkan Ria, ya that's my name heheheh.

Pas kebetulan bisa cuti besar nih, di saat pekerjaan yang penting sudah selesai namun tetap saja masih ada pekerjaan2 lainnya yang setia menungguku. Halah, ga ada habisnya. Udah dulu ah, mau jalan-jalan, teuteuppppppp, hehehehehe.