Kamis, 27 Agustus 2009

Setelah Kelahiran Bhaswara

Beberapa jam setelah Bhas lahir ke dunia, ternyata Bhas mengalami gangguan pernafasan, sehingga harus dirawat dalam ruang perawatan khusus, yaitu Ruang Goretty RS Carolus. Nafas Bhas tersengal-sengal dan wajahnya mulai membiru. Padahal, ketika Bhas baru saja lahir, sungguh terlihat anak yang normal dan tidak menunjukkan kelainan apapun. Namun sesuai dengan penjelasan Dr. Ekarini, Bhas menunjukkan reflek yang agak lambat. Jadi begitu keluar dari rahim, Bhas tidak langsung menangis seperti bayi lainnya. Dokter harus mengangkatnya dan berpura-pura akan melemparnya ke atas. Bhas merasa kaget dan langsung menangis. Namun memang sepertinya tangisan bhas masih kalah kencang dibanding Sena dulu.

Atas saran dokter anak, akhirnya Bhas dimasukkan dalam inkubator, dibantu oksigen, diinfus, diambil darah dan dirontgen. Bhas belum diijinkan untuk diberi ASI. Ibaratnya kita habis olahraga dan nafasnya terengah-engah, kalau kita dipaksa minum kan malah jadi muntah. Oleh sebab itu, terpaksa Bhas diinfus. Saat darahnya diambil untuk pemeriksaan, memakan waktu agak lama karena agak sulit mencari arterinya. Duh, kasihan sekali..

Beberapa hari kemudian, Bhas sudah boleh mencicipi ASI dengan cara diteteskan melalui jari tangan (belum boleh disuapi atau disusui langsung). Berhubung saat itu ASI kakakku belum keluar dengan lancar, kk berusaha mencari teman yang masih menyusui anaknya untuk dimintakan ASI nya. Alhamdulillah, ada seorang teman yang bersedia memberikan sedikit ASI untuk Bhas. Kebetulan anaknya sudah berusia 2 tahun dan sudah waktunya disapih. Masih ada ASI yang keluar namun hanya sedikit. Bagi kami, lumayanlah 60 ml ASI untuk Bhas. Jadilah mereka saudara sepersusuan dan untungnya anaknya juga laki-laki, jadi ga mungkin mereka menikah bukan? Hehehe...

Ketika ditawarkan susu formula, baik oleh seorang suster maupun oleh kerabat sendiri, kk dengan tegas menolak karena yang paling bermanfaat bagi seorang bayi hanyalah ASI. Bagaimanapun caranya, harus dicari jalan keluar untuk memperoleh ASI, salah satunya dengan meminta ASI teman tadi. Mungkin bagi sebagian orang, boleh digantikan dengan susu formula, namun bagi seseorang yang telah berpengetahuan, sesungguhnya ASI tetaplah yang utama dan terbaik. Banyak kok cara supaya ASI menjadi lancar. Aku belajar dari pengalaman kk yang berjuang supaya ASI nya lancar saat Sena baru lahir dulu. Dia sampai mendatangi klinik laktasi yang ada di rumah sakit dan memanggil konsultan laktasi ke rumah untuk mengajari bagaimana cara menyusui yang benar. Jika kita berusaha, pasti ada jalan keluarnya. Syukur alhamdulillah, sekarang ASI kk sudah mulai lancar, dengan cara dipijat dengan baby oil, dikompres dengan lap yang telah dicelupkan secara bergantian ke air hangat maupun air dingin.

Saat ini Bhas masih di RS. Menurut dokter, ada infeksi yang belum ketahuan ada di bagian mana sehingga darahnya harus dibiakkan selama seminggu. Bhas juga diberi antibiotik. Duh, kasihan Bhas, sekecil itu sudah harus merasakan antibiotik. Bagaimanapun yang namanya obat, sebaiknya dihindari karena kita tidak tahu efeknya di kemudian hari. Untungnya, Bhas sudah boleh menyusu langsung ke mamanya. Karena sudah terbiasa minum pakai sendok, Bhas agak malas menyusu mama dan lebih suka yang sebelah kanan. Semoga Bhas makin lancar menyusu supaya cepat sehat dan cepat pulang ke rumah.

Yang kuat ya, Sayang...



Ini foto Bhas pas awal2 masuk inkubator.

Jumat, 21 Agustus 2009

Proses Kelahiran Bhaswara

Alhamdulillah, akhirnya keponakanku yang kedua sukses melihat dunia. Laki-laki, panjang 50 cm dengan berat 3,7 kg. Beratnya ini cukup beda jauh dengan perkiraan dokter kurang lebih 3,2 kg saat di-USG. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya diputuskan memilih dokter Ekarini di RS Carolus Salemba. Sebelumnya, kakakku mencari second opininon dari seorang dokter (Dr. J) di RS lain. Hal ini disebabkan pada kelahiran anak pertama dilakukan secara caesar. Dokter J ini melakukan pemeriksaan terhadap ketebalan rahim kakakku. Hasilnya adalah 2,5 - 3 cm. Secara teori, jika kurang dari 3 cm maka dikhawatirkan rahim terlalu tipis dan bekas luka pada caesar akan mengeluarkan darah. Jika darah sudah keluar maka hanya butuh waktu 3 menit untuk bayi bertahan hidup dan 10 menit bagi ibu untuk bertahan hidup, akibat keluarnya darah yang terlalu banyak. Duh, kami makin bingung dengan adanya fakta ini karena kakakku betul2 ingin melahirkan secara normal.

Senin dinihari tgl 17 Agustus 2009 jam 01.00, perutnya sudah mules dan diputuskan ke Jakarta (kami dari Bogor), menginap di satu hotel di kawasan Cikini. Kadang mules kadang hilang. Senin siang masih bisa jalan-jalan mencari apartemen yang bisa disewa harian. Dihitung2 sewa apartemen lebih murah, kami dapat 1 unit di Taman Rasuna dengan harga Rp 600.000 hari untuk 2 kamar yang ukurannya cukup besar. Kalau sewa mingguan, diskon Rp 50 ribu, jadi sehari Rp 550.000. Dibandingkan sewa 2 kamar hotel, sama saja kan. Apalagi kami bawa keluarga dan anak kecilnya pula, sehingga kalau ada dapur akan lebih enak buat memasak makanan untuk Sena.

Sampai Senin malam, kakakku masih bingung mau melahirkan dimana, tapi ia tetap yakin bisa melahirkan secara normal. Selasa tgl 18 Agustus 2009 jam 9 malam, karena rasa mules datang kembali akhirnya kakakku cek ke RS Carolus, dibantu oleh suster-suster yang baik hati dan ramah-ramah (syukurlah..). Maklum, lagi tegang jadi terasa nyaman kalau susternya baik-baik dan sangat mendukung kita. Ternyata berdasarkan hasil pemeriksaan alat, jarak waktu kontraksi masih cukup jauh. Setelah diperiksa dengan tangan, belum ada pembukaan. Jadi kami masih bisa pulang malam itu. Susternya pesan, kalau ada apa-apa bisa menghubungi RS semalam apapun, 24 jam.

Namun Rabu tgl 19 Agustus 2009 jam 4 pagi kakakku berasa mules lagi dan balik lagi ke RS. Carolus. Ternyata masih pembukaan 1. Sebenarnya dia boleh pulang namun kakakku memutuskan untuk istirahat di RS saja daripada harus bolak-balik karena untuk berjalan, kakinya sudah agak sakit.

Selanjutnya, Kamis tgl 20 Agustus 2009 jam 5 pagi, abang SMS sudah pembukaan 7 - 8. Wah, kupikit beberapa jam lagi baru akan mbrojol nih. Tahu-tahu aku ditelpon sekitar jam 7.30 bahwa pada jam 6.45 adik bayi dilahirkan secara normal. Alhamdulillah, keinginan kakakku untuk normal tercapai sudah. Meskipun malam sebelumnya dia berasa mules-mulessss bangets. Pada saat proses kelahirannya, kebetulan saat itu para suster sedang berganti shift. Jadi ada sekitar 10 suster yang mengerubuti kakakku dan memberikan semangat untuk mengejan. Dah kayak pasar malam hehehehe. "Ayo bu, marah! Marah!" Maksudnya supaya kakakku kuat. Aku sih pas ga ada di sana, tapi membayangkannya bikin geli.

RS. Carolus mendukung IMD alias Inisiasi Menyusu Dini. Jadi si bayi hanya dibersihkan dan diletakkan di dada ibunya. Kakakku dapat waktu selama 3 jam. Meskipun si bayi tidak langsung mencari puting susu ibunya dan hanya diam tertidur, it's ok karena yang terpenting adalah sentuhan skin-to-skin antara ibu dan bayi sehingga diharapkan terbentuk hubungan batin yang kuat, memberikan ketenangan pada bayi. Di RS inipun, sepertinya tidak terlihat sponsor susu formula dan memang sangat mendukung pemberian ASI. Allah telah memberikan kesempurnaan bagi manusia, dimana ASI merupakan makanan terbaik bagi sang bayi dan bukan susu formula. Apabila ASI sulit keluar, seperti terjadi pada ibu-ibu bekerja, dapat diupayakan mengambil kelas Laktasi yang merupakan fasilitas di beberapa RS.

Dengan demikian, meski kelahiran pertama caesar, terbukti bahwa kelahiran kedua dapat dilakukan secara normal dengan kondisi ketebalan rahim kurang dari 3 cm dan minus mata 7 (ada pendapat yang menyatakan minus tinggi memiliki risiko untuk bisa melahirkan normal). Oleh sebab itu, memang diperlukan second opinion dari beberapa dokter agar pilihan yang kita ambil merupakan pilihan yang terbaik.
Rata Penuh

Rabu, 12 Agustus 2009

Beli Flash Disk 8 GB

Hari ini rapat terus (acara market update), jam 10 pagi dan jam 2 siang. Karena rapat yang pagi hari selesai hingga jam istirahat alias lewat dari jam 12 siang, dan khawatir terlambat mengikuti rapat yang jam 2 siang, makanya aku ga bisa keluar kantor saat jam istirahat. Belum lagi ditambah penyelesaian pekerjaan untuk ditandatangani Pak Bos, sebelum beliau meeting di luar kantor jam 1 siang. Padahal rencana pengen ke Mal Ambassador untuk ambil celana panjang yang dipermak di Tatum (lantai 4). Info nih, untuk para pekerja wanita yang sehari-harinya menggunakan blazer, bisa beli setelan tersebut di Tatum (by Itang Yunaz). Salah satu outletnya di ITC Kuningan Ambassador Lantai 4. Saat ini ada beberapa model yang sedang diskon 10%, mungkin model lama ya. Waktu itu aku sempat dapat blazer warna biru tua dengan harga Rp 260.000 plus celana panjang. Diskon 10% jadi sekitar Rp 234.000. Nah, untuk blazer warna coklat aku dapat yang harga normal yaitu Rp 280.000. Ukuran atasan dan bawahan boleh berbeda. Contohnya buat dirikyu ini. Yang atas ukuran S dan bawah ukuran M (gede di bawah ya' hihihihi). Kebetulan waktu beli yang warna biru, ukuran M-nya ga ada, jadi ga bisa ditukar. Tapi untungnya Tatum mau bantu permak menjadi ukuran M dengan biaya tambahan sebesar Rp 8.000. Lumayan murah kan?? Tadi sih pas ambil permak celana panjangku, lumayan ngepas kok di badan, bagus.

Setelah selesai ambil baju, aku muter2 dulu. Sudah terbayang niat untuk beli flash disk 8 GB karena external hard disk-ku dari kantor sebesar 80 GB kayaknya rusak deeehhhh. Terus flash disk yang biasa aku pakai buat back up data ter-update kapasitasnya hanya 1 GB. Kemarin sempat kepenuhan, jadi mesti ada file yang dihapus. Ya sudahlah, mending beli pakai uang sendiri (habis jatah dari kantor ga dapat2). Atas anjuran temanku, aku beli merk Transcend karena menurutnya lebih bagus dibandingkan merk lain seperti Sandisk atau Kingston. Pengalamannya dulu, flash disk merk Transcend itu pernah tidak sengaja tercuci tapi masih bisa dipakai!! Hampir tidak pernah rusak dan satu2nya alasan dia melepas flash disk itu karena hilang. Harga Transcend 8 GB ditawarkan si penjual sebesar Rp 235.000, turun menjadi Rp 210.000. Tapi aku masih nego lagi biar dipas-in ajalah. Dapat juga tuh harga Rp 200.000. Lumayan bo'. Tapi itu belum termasuk tali yang biasa dipakai buat digantung di dada supaya tidak hilang. Jadi aku cari2 lagi di toko aksesoris pernak pernik dan dapat gantungan yang biasa dipakai buat gantungan HP warna PINK pula, cuma Rp 4.500.

Selasa, 11 Agustus 2009

Shopping di Pelangi

Perempuan mana sih yang ga seneng shopping??? Hihihihi.... Rasanya sudah lama ga jalan2 ke Pelangi alias Plaza Semanggi pada saat jam istirahat kantor. Pengetatan ikat pinggang bo'!!! Hahahaha. Alasan!!! Makanya seneng juga siang ini bisa mampir cuci mata ke Pelangi. Kan katanya ada acara Jakarta Great Sale sampai dengan 17 Agustus 2009. Pasti Centro ikutan diskon dong (padahal Centro udah sering banget ada acara diskonan lho, hampir semua barangnya sering di-diskon. Tapi ga berarti aku beli semua, hiksss...)

Ternyata memang bener ada diskon di Centro. Tapi kok aku merasa biasa aja ya, mungkin karena belum tertarik beli ini itu hihihihi (belum tertarik apa ga ada duittttt???) Baju-baju cewek banyak yang diskon 50% tuh. Ada juga yang 20% dan 30%. Underwear cewek juga diskon. Untuk diskon 50%, ada merk Vienna Fair, Felancy dll, yang memang beberapa item-nya sering diskon. Begitu pula dengan sepatu cewek.

Tadi sempat mampir ke Century juga, ada teman yang titip serum untuk rambut dan shampo untuk menumbuhkan rambut. Ini gara2 promosi dari pak Bos untuk pakai Hair Growth Serum produknya Rudy Hadisuwarno dan Shampo Intense (yang bungkusnya warna hitam). Kalau untuk Hair Serum-nya memang benar sih, lumayan bagus karena aku juga pakai produk itu. Rambut memang masih ada rontoknya tapi ga terlalu banyak, standar lah. Dulu rambutku ga bisa terlalu panjang karena pasti banyak yang rontok, tapi sekarang bisa rada panjangan. Entah karena aku pakai Hair Serum itu atau pakai tambahan Serum dari Makarizo dan Body Shop setiap habis keramas dan diblow (maksudnya sih biar makin lembut). Kalau untuk shampo Intense, belum pernah cobain, tapi aku pernah coba hair tonicnya ga terlalu pengaruh tuh buat rambutku. Mungkin kurang cocok aja kali ya.

Senin, 10 Agustus 2009

Tired

Duh, beneran getting tired nih kerjaaaaaa melulu, lembuuurrrrr terus. Tiap hari pulang jam 9 - 10 malam. Tapi kok kerjaan ga beres2. Syedaaapppp tenannn... Jangan sampai sakittttt dueh. Dibantu minum kapsul Habatussauda yang dibeli dari teman. Lumayan membantu mencegah penyakit. Kalau mau flu atau rada pusing, minum kapsulnya deh. Alhamdulillah besoknya ga jadi sakit yang berat2 amat. Minimal sehari sekali lah (promosi euy, bantuin teman hihihihi).

Makanya kalau ketemu weekend langsung dipuas2kan tidurnya deh, bobo ama bantal guling. Kebluk amat dah!!! dalam tokoh wayang Jawa, seperti kumbukarno alias raksasa yang doyan tidur (kalau ga salah seperti itu cerita ortu-ku jaman aku kecil dulu).

Ga sempet nulis2 di blog, pengennya cerita banyak tapi sampai di rumah udah ga kuat mau ngapa2in. Di knator juga ga sempet berlama2 buka internet. Huaaa!!!!! Hidupku terpaku dari urusan kerjaan yang satu ke kerjaan yang lain, sampai terbawa mimpi. Ampyunnnn, sebegitu berdedikasinya diriku.