Kelanjutan dari liburan keluarga di bulan Februari 2010 lalu nih.
Dalam perjalanan pulang dari Jawa Tengah menuju Jakarta, kami sempat mampir dan menginap di Pekalongan. Maksudnya, biar ga terlalu capek di jalan, kan bawa bocah kecil dan supaya supirku ga terlalu lelah menyetir.
Ada beberapa hotel di jalan yang kami lalui tersebut, akhirnya kami memilih "Hotel Jayadipa" di Jl. Raya Baros No. 29 Pekalongan, telp. 0285-424938, 424939. Ada 2 lantai dan ada beberapa tipe kamar. Kami memilih SVIP tarifnya Rp 325.000 dan Deluxe tarifnya Rp 275.000. Untuk corporate tax kantorku, bisa dapat diskon 10%. Tarif extra bed Rp 85.000.
Nah, untuk makan malamnya, bisa dicoba Pondok Makan "Rasa Alami", makanan khas Roban Batang. Pantura Seb. Timur Hotel Yudhistira No. 37 Batang. Menu laut, seperti Ikan Wader Crispy, Kerapu, Mujaer, Bawal, Kakap, Ayam, Bebek. Rasanya enak deh. Boleh dicoba.
Tampilkan postingan dengan label Jalan-Jalan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jalan-Jalan. Tampilkan semua postingan
Senin, 01 Maret 2010
Senin, 15 Februari 2010
Liburan Februari 2010
Minggu kemarin aku dan keluarga jalan ke Jawa Tengah dengan mobil sendiri melalui Pantura. Ada restoran seafood yang kami temui di daerah Pantura tersebut. Namanya Restoran Pesona Laut, terletak di pinggir pantai. Resto itu punya tempat makan di luar ruangan yang langsung bisa menghadap ke laut dan juga lesehan di dalam ruangan. Makanannya enak banget, bumbunya meresap. Harganya juga standar. Nih, aku kasih beberapa harga makanan per porsi yang kemarin aku pesan (mumpung bonnya masih aku simpen hehehe):
Udang Saus Padang 21.000
Bawal Bakar per ons 7.000
Kangkung Cah Trasi 7.000
Kangkung Cah Udang 10.000
Gado-gado 10.000
Krapu Saus Tiram per ons 7.500.
Rasanya enak deh, coba mampir ke sana (iklan banget seh gue hehehe).
Terus pas mampir ke Cirebon, aku cari toko oleh-oleh Khas Cirebon di Jl. Siliwangi 211 Cirebon. Isinya macam-macam. Banyaknya sih, aku beli terasi, habis katanya yang terkenal kan terasinya. Macam-macam harganya. Kemarin aku beli terasi yang harganya 10.00 per buah dan 20.000 per buah. Tapi belum dicoba, ga tahu gimana rasanya hehehe.
Waktu pulang dari Temanggung ke Jakarta lewat Brebes, aku mampir cari makanan dan dapatnya di Rumah Makan "88" di Jl. Raya Klampok Brebes. Makanannya seafood juga tapi ada soto juga. Nih harganya per porsi:
Udang Goreng Saus Padang 27.500
Cumi Asam Manis 27.500
Kangkung Cah Udang 12.500
Soto Ayam 10.00
Cumi Cah Jagung Muda 27.500
Lumayan juga makanannya.
Habis dari Brebes, kita langsung masuk tol Kanci dan bisa keluar di Cirebon. Tol Kanci ini tol baru yang dibuat oleh Bakrie Toll Road dan masih sepiiii sekali. Pas keluar dari tol Kanci, bisa pilih mau keluar ke Cirebon, atau ambil arah Bandung dan Jakarta. Kita ambil yang arah Jakarta, tapi ternyata ga nyambung ke Tol Cikampek, melainkan keluar di kota mana gitu (udah malam jadi ga ngeh nama kotanya hehe). Jadinya kita nerusin lewat jalan biasa aja.
Udang Saus Padang 21.000
Bawal Bakar per ons 7.000
Kangkung Cah Trasi 7.000
Kangkung Cah Udang 10.000
Gado-gado 10.000
Krapu Saus Tiram per ons 7.500.
Rasanya enak deh, coba mampir ke sana (iklan banget seh gue hehehe).
Terus pas mampir ke Cirebon, aku cari toko oleh-oleh Khas Cirebon di Jl. Siliwangi 211 Cirebon. Isinya macam-macam. Banyaknya sih, aku beli terasi, habis katanya yang terkenal kan terasinya. Macam-macam harganya. Kemarin aku beli terasi yang harganya 10.00 per buah dan 20.000 per buah. Tapi belum dicoba, ga tahu gimana rasanya hehehe.
Waktu pulang dari Temanggung ke Jakarta lewat Brebes, aku mampir cari makanan dan dapatnya di Rumah Makan "88" di Jl. Raya Klampok Brebes. Makanannya seafood juga tapi ada soto juga. Nih harganya per porsi:
Udang Goreng Saus Padang 27.500
Cumi Asam Manis 27.500
Kangkung Cah Udang 12.500
Soto Ayam 10.00
Cumi Cah Jagung Muda 27.500
Lumayan juga makanannya.
Habis dari Brebes, kita langsung masuk tol Kanci dan bisa keluar di Cirebon. Tol Kanci ini tol baru yang dibuat oleh Bakrie Toll Road dan masih sepiiii sekali. Pas keluar dari tol Kanci, bisa pilih mau keluar ke Cirebon, atau ambil arah Bandung dan Jakarta. Kita ambil yang arah Jakarta, tapi ternyata ga nyambung ke Tol Cikampek, melainkan keluar di kota mana gitu (udah malam jadi ga ngeh nama kotanya hehe). Jadinya kita nerusin lewat jalan biasa aja.
Rabu, 12 Agustus 2009
Beli Flash Disk 8 GB
Hari ini rapat terus (acara market update), jam 10 pagi dan jam 2 siang. Karena rapat yang pagi hari selesai hingga jam istirahat alias lewat dari jam 12 siang, dan khawatir terlambat mengikuti rapat yang jam 2 siang, makanya aku ga bisa keluar kantor saat jam istirahat. Belum lagi ditambah penyelesaian pekerjaan untuk ditandatangani Pak Bos, sebelum beliau meeting di luar kantor jam 1 siang. Padahal rencana pengen ke Mal Ambassador untuk ambil celana panjang yang dipermak di Tatum (lantai 4). Info nih, untuk para pekerja wanita yang sehari-harinya menggunakan blazer, bisa beli setelan tersebut di Tatum (by Itang Yunaz). Salah satu outletnya di ITC Kuningan Ambassador Lantai 4. Saat ini ada beberapa model yang sedang diskon 10%, mungkin model lama ya. Waktu itu aku sempat dapat blazer warna biru tua dengan harga Rp 260.000 plus celana panjang. Diskon 10% jadi sekitar Rp 234.000. Nah, untuk blazer warna coklat aku dapat yang harga normal yaitu Rp 280.000. Ukuran atasan dan bawahan boleh berbeda. Contohnya buat dirikyu ini. Yang atas ukuran S dan bawah ukuran M (gede di bawah ya' hihihihi). Kebetulan waktu beli yang warna biru, ukuran M-nya ga ada, jadi ga bisa ditukar. Tapi untungnya Tatum mau bantu permak menjadi ukuran M dengan biaya tambahan sebesar Rp 8.000. Lumayan murah kan?? Tadi sih pas ambil permak celana panjangku, lumayan ngepas kok di badan, bagus.
Setelah selesai ambil baju, aku muter2 dulu. Sudah terbayang niat untuk beli flash disk 8 GB karena external hard disk-ku dari kantor sebesar 80 GB kayaknya rusak deeehhhh. Terus flash disk yang biasa aku pakai buat back up data ter-update kapasitasnya hanya 1 GB. Kemarin sempat kepenuhan, jadi mesti ada file yang dihapus. Ya sudahlah, mending beli pakai uang sendiri (habis jatah dari kantor ga dapat2). Atas anjuran temanku, aku beli merk Transcend karena menurutnya lebih bagus dibandingkan merk lain seperti Sandisk atau Kingston. Pengalamannya dulu, flash disk merk Transcend itu pernah tidak sengaja tercuci tapi masih bisa dipakai!! Hampir tidak pernah rusak dan satu2nya alasan dia melepas flash disk itu karena hilang. Harga Transcend 8 GB ditawarkan si penjual sebesar Rp 235.000, turun menjadi Rp 210.000. Tapi aku masih nego lagi biar dipas-in ajalah. Dapat juga tuh harga Rp 200.000. Lumayan bo'. Tapi itu belum termasuk tali yang biasa dipakai buat digantung di dada supaya tidak hilang. Jadi aku cari2 lagi di toko aksesoris pernak pernik dan dapat gantungan yang biasa dipakai buat gantungan HP warna PINK pula, cuma Rp 4.500.
Setelah selesai ambil baju, aku muter2 dulu. Sudah terbayang niat untuk beli flash disk 8 GB karena external hard disk-ku dari kantor sebesar 80 GB kayaknya rusak deeehhhh. Terus flash disk yang biasa aku pakai buat back up data ter-update kapasitasnya hanya 1 GB. Kemarin sempat kepenuhan, jadi mesti ada file yang dihapus. Ya sudahlah, mending beli pakai uang sendiri (habis jatah dari kantor ga dapat2). Atas anjuran temanku, aku beli merk Transcend karena menurutnya lebih bagus dibandingkan merk lain seperti Sandisk atau Kingston. Pengalamannya dulu, flash disk merk Transcend itu pernah tidak sengaja tercuci tapi masih bisa dipakai!! Hampir tidak pernah rusak dan satu2nya alasan dia melepas flash disk itu karena hilang. Harga Transcend 8 GB ditawarkan si penjual sebesar Rp 235.000, turun menjadi Rp 210.000. Tapi aku masih nego lagi biar dipas-in ajalah. Dapat juga tuh harga Rp 200.000. Lumayan bo'. Tapi itu belum termasuk tali yang biasa dipakai buat digantung di dada supaya tidak hilang. Jadi aku cari2 lagi di toko aksesoris pernak pernik dan dapat gantungan yang biasa dipakai buat gantungan HP warna PINK pula, cuma Rp 4.500.
Kamis, 16 Juli 2009
Jembatan Suramadu
Beberapa hari sebelum cuti besar berakhir, aku dan keluarga menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke Surabaya. Mumpung lagi ada di Surabaya, kami menyempatkan diri untuk mampir dan melihat jembatan Suramadu, yang merupakan singkatan dari jembatan Surabaya-Madura. Dari berita yang kubaca di koran maupun kulihat di TV, sepertinya jembatan Suramadu terlihat megah dan cukup bagus. Kebetulan juga temanku yg beberapa waktu lalu dinas menghadiri RUPS GGRM di Kediri, sempat melihat langsung jembatan tersebut. Kesannya cukup baik dan memang bagus. Jelas aku jadi semakin penasaran dong, seperti apa sih jembatan yang, kata orang, dibuat asli buatan dalam negeri, oleh anak bangsa (ceile). Jadinya, Jumat sore itu kami berkunjung ke Jembatan Suramadu.
Tiket tol untuk mobil seharga Rp 30.000, sedangkan untuk motor seharga Rp 3.000 (tarif mobil lebih mahal 10 kali lipat dibandingkan motor!!). Jalan untuk motor dipisahkan dengan jalan untuk mobil, so motor punya jalurnya sendiri dan menjadi terlihat lebih tertib. Dari jauh, jembatan itu terlihat menanjak dan cukup terjal, ternyata setelah kami lewati, jalan yang menanjak tinggi itu tidak terasa. Begitu pula sewaktu jalanan menurun. Jalan yang melengkung di tengahnya itu, memang sengaja dibuat menanjak lalu menurun karena di bawah jembatan merupakan laut, dimana kapal-kapal masih melewati jalur tersebut. Tentunya tidak semua kapal bisa lewat, ada batas maksimum untuk tinggi kapal.
Karena kami jalan-jalan di sore hari, matahari yang sedang terbenam (sunset) tampak sangat indah. Hal ini bikin mamaku ingin berfoto dulu di pinggir jembatan. Sayangnya ada tanda 'S Coret' alias dilarang berhenti sehingga aku tidak berani menghentikan kendaraan di pinggir jalan tol. Meskipun ada beberapa kendaraan yang berhenti dan berfoto-foto, tapi daripada ditangkap polisi.. Waduh, ga berani deh. Maaf ya Mom, lain kali ajah. Sebenarnya, pada saat awal-awal jembatan ini dibuka untuk umum, masyarakat masih boleh berfoto di situ, tapi mugnkin sekarang dilarang karena dikhawatirkan akan mengganggu perjalanan.
Baru kali ini aku berkunjung ke pulau Madura. Setelah keluar dari pintu tol, jalan yang menuju kota Bangkalan Madura terasa sangat panjang dan jauh. Selepas pintu tol keluar tersebut, ada pedagang-pedagang yang menjajakan makanan seperti tahu. Tanah Madura ternyata tandus dan banyak tanah kapur. Mungkin karena jembatan ini baru saja diresmikan Presiden, maka belum banyak infrastruktur pendukung yang dibangun oleh Pemerintah. Misalnya, tempat peristirahatan, tempat wisata atau industri. Pembangunan jembatan Suramadu tentunya akan lebih menguntungkan apabila dapat ikut meningkatkan pendapatan pulau Madura, ya misalnya dengan menambah industri atau pabrik-pabrik baru di sana karena hasil produksi akan lebih cepat didistribusikan melalui jembatan tersebut ke pulau Jawa.
Selanjutnya kami meneruskan perjalanan ke Bangkalan, karena itu adalah salah satu kota terdekat. Di jalan, kami juga menyempatkan diri untuk shalat Maghrib. Setelah berputar-putar melihat kota Bangkalan sambil mencari makanan, akhirnya kami makan ikan bakar di suatu rumah makan (aku lupa nama rumah makannya dan nama jalannya, yang jelas sepertinya bukan di pusat kota). Senangnya, bisa menjejakkan kaki di Pulau Madura. Mungkin lain kali bisa mencicipi wisata kuliner di sana. Kemarin sempat search di internet mengenai tempat makan yang enak di Madura. Namun berhubung sudah malam dan keburu lapar, jadi belum sempat mencari makanan khas Madura. Tapi mamaku sempat juga beli oleh-oleh kacang, terasi (katanya sih terasi ini tidak ada pengawetnya) dan petis udang.

Ini gambar Jembatan Suramadu difoto dari mobil yang sedang berjalan (maaf ya kalau kurang jelas hehe).
Semoga Pemerintah terdorong untuk membangun jalur Jawa - Sumatera, seperti Jembatan Suramadu ini, supaya perdagangan antara kedua pulau tersebut semakin lancar.
Langganan:
Postingan (Atom)