Kamis, 22 Oktober 2009

Tingkat Inflasi Semester I Tahun 2009

Laju inflasi tahun kalender (Januari – Juni 2009) sebesar 0,21% ytd, dimana telah terjadi deflasi pada bulan Januari 2009 sebesar 0,07% serta bulan April 2009 sebesar 0,31%. Adanya tren penurunan inflasi selama setahun terakhir berdampak pada laju inflasi year on year (Juni 2009 terhadap Juni 2008) yang cukup rendah yaitu sebesar 3,65%, atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada akhir tahun 2008 sebesar 11,06% yoy. Penurunan tekanan inflasi dari sisi internal terutama disebabkan oleh terjaganya pasokan bahan pangan domestik, serta tidak adanya kebijakan strategis di bidang harga dari Pemerintah. Dari sisi eksternal, penurunan tersebut terkait pula dengan apresiasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar yang cukup besar.

Inflasi selama periode Januari hingga Juni 2009 tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok barang dan jasa sebagai berikut: kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 3,61% ytd, kelompok sandang 2,52% ytd, kelompok kesehatan 2,49% ytd, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,68% ytd, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,44% ytd. Di lain pihak, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 4,35% ytd. Begitu pula dengan kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 0,34% ytd, yang tidak terlepas dari pola musiman bahan pangan yang diikuti dengan kecukupan pasokan terkait musim panen raya beras. Selain itu, produksi bahan pangan secara umum yang mencukupi dan ditunjang distribusi yang lancar, telah mendorong penurunan harga kelompok bahan pangan tersebut.

Laju inflasi inti periode Januari – Juni 2009 sebesar 1,88% ytd, sedangkan laju inflasi inti year on year sebesar 5,56%, atau cenderung menurun dibandingkan dengan akhir tahun 2008 sebesar 8,29% yoy.

Kecukupan produksi dan kelancaran distribusi bahan makanan, membaiknya ekspektasi inflasi, masih relatif rendahnya kapasitas produksi terpakai, dan minimalnya kebijakan pemerintah di bidang harga merupakan faktor utama di balik proyeksi penurunan inflasi selama tahun 2009. Berdasarkan agregasinya, tekanan inflasi dari kelompok inti di sepanjang tahun 2009 diperkirakan cenderung menurun seiring dengan menurunnya ekspektasi inflasi masyarakat, tekanan sisi permintaan yang minimal, serta stabilnya inflasi impor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar